"Harap Tenang Ada Ujian", kiranya begitu ketika zaman penentuan kelulusan ditentukan oleh angka-angka cantik di selembar ijazah. Dunia pendidikan Indonesia sudah beberapa tahun ini tidak mendengar kata-kata itu. Tidak ada lagi anak-anak yang kesana kemari membawa buku "Detik-Detik Ujian" hanya untuk menghafal materi dan konsep penyelesaian soal. Pemandangan bimbel hingga pulang petang demi mempertajam kemampuan untuk menebas soal soal ujian rupanya juga tidak nampak. Tidak ada lagi berita televisi tentang pendistribusian soal ujian nasional yang dijaga ketat oleh polisi dan TNI. Sudah lama memang tidak terdengar sorak sorak kelulusan dengan baju dicoret coret sebagai selebrasi hari kelulusan. Kini, akankah Ujian Nasional dihidupkan kembali dalam cerita pendidikan Indonesia?
KEMBALI KE ARTIKEL