Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dicari Gubernur “Gila” untuk DKI Jakarta

29 September 2011   13:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:30 279 0

Oleh : Atep Afia Hidayat - Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta akan diselanggarakan tahun 2012 mendatang. Namun aroma pertarungan sudah begitu terasa di seantero wilayah Jakarta. Bakal calon sudah bermunculan, diekspos oleh beragam media. Dari sekian banyak calon, ada yang memiliki populeritas tinggi, ada juga yang namanya nyaris tak terdengar. Aspek populeritas menjadi sangat penting dalam suatu Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), karena akan menentukan tingkat elektabilitas. Dengan kata lain, jika sebuah nama cukup terkenal, maka kemungkinan yang memilihnya banyak.

Namun sebenarnya yang diperlukan Jakarta bukan sekedar tokoh populer. Buat apa terkenal kalau tidak bisa berbuat banyak dalam mengelola Jakarta. Dari deretan nama yang pernah memimpin Jakarta, setidaknya ada dua nama yang sangat popular, yaitu Ali Sadikin (1966 – 1977) dan Sutiyoso (1997 – 2007). Sepak terjang kedua gubernur tersebut begitu membekas, bisa juga dikatakan sebagai gubernur fenomenal.

Ya, Jakarta tidak bisa dipegang oleh gubernur “biasa”, apalagai oleh gubernur “alakadarnya” atau “pas-pasan”. Jakarta membutuhkan tipikal gubernur yang “cerdas”, “kreatif”, bahkan “gila”. Betul, Jakarta memerlukan gubernur “gila”, kalau perlu lebih “gila” dari Ali Sadikin dan Sutiyoso. Jakarta perlu digebrak, supaya beragam persoalan bisa dituntaskan.

Sebagaimana kota besar lainnya, Jakarta memiliki persoalan klasik, mulai dari persoalan kependudukan, pengangguran, kemiskinan, lingkungan, tata ruang, kemacetan, banjir, polusi udara, dan sebagainya. Jakarta adalah kota yang super sibuk dan sangat amburadul, tidak bisa dikelola dengan cara biasa dan oleh gubernur “biasa”.

Oleh sebab itu kepada para kandidat gubernur yang akan maju, dan begitu berhasrat untuk mengelola Jakarta antara 2012 – 2017, lebih baik introspeksi diri dulu dan jujur kepada diri sendiri, bertanyalah dan jawablah tentang kemampuan diri yang sebenarnya.

Jangan mentang-mentang memiliki duit banyak, jaringan luas, populeritas tinggi, lantas dengan modal nekad mendaftarkan diri jadi guberbur. Betul, bahwa pemilihan gubernur adalah permainan politik, di mana segala sesuatunya bisa dipolitisir. Namun ingat, ketika sudah terpilih tanggung jawab yang harus diemban begitu besar.

Lebih baik saling meng-evaluasi, baik terhadap diri sendiri maupun kandidat lain, kalau bisa dibuat “rating tingkat kemampuan”. Nah, peringkat 1 -3 misalnya, layak maju jadi bakal calon yang akan dipilih rakyat Jakarta. Bila perlu terlebih dahulu dilakukan “test potensi calon gubernur” oleh institusi yang benar-benar netral, perguruan tinggi misalnya. Semua peminat harus diberikan test tertulis, wawancara, membuat makalah, presentasi, dan dilihat portofolionya. Ingat, Jakarta adalah etalasenya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gubernur Jakarta periode 2012 – 2017 harus keren, beken, hebat dan “gila”.

Menurut kabar “tetangga”, berikutdaftar nama yang berhasrat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI;

1. Fauzi Bowo (Calon incumbent)

2. Nachrowi Ramli (Ketua DPD Partai Demokrat DKI & Ketua Badan Musyawarah DKI)

3. Tantowi Yahya (Anggota DPR Fraksi Golkar & Artis)

4. Prya Ramadhani (Ketua Golkar DPD DKI Jakarta & Besan Aburizal Bakrie)

5. Azis Syamsuddin (Anggota DPR Fraksi Golkar & Ketua KNPI)

6. Triwisaksana (Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta & Kader PKS)

7. Deddy Mizwar (Artis)

8. Nono Sampono (Ketua Badan SAR DKI)

9. Djan Faridz (Ketua Nahdlatul Ulama DKI Jakarta)

10. Makbul Padmanegara (Mantan Wakapolri)

11. Noegroho Djayusman (Mantan Kapolda Metro Jaya)

12. Harun Al Rasyid (Mantan Sekda DKI & Kader Gerindra)

13. Adhyaksa Dault (Mantan Menpora)

14. Rizal Ramli (Mantan Menteri Perekonomian)

Nah, siapa yang paling layak dicalonkan untuk dipilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012 – 2017 ? Semoga yang terpilih nanti bukan gubernur “biasa” dan gubernur “alakadarnya”, yang dicari adalah gubernur yang mumpuni, piawai, handal, unggul, keren, beken, hebat dan “gila”. (Atep Afia).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun