"Mein Kampf" adalah manifesto politik dan autobiografi Hitler yang berisi pandangannya tentang ideologi Nazisme, anti-Semitisme, rasisme, dan pandangan politik lainnya. Dalam buku ini, Hitler menggambarkan keyakinannya tentang superioritas ras Arya, kebutuhan akan ekspansi wilayah Jerman (Lebensraum), dan rencananya untuk membersihkan Jerman dari "ras yang tidak diinginkan" dan "elemen Yahudi".
Sejak diterbitkan, "Mein Kampf" telah menjadi simbol dari kejahatan dan kekejaman yang terjadi selama era Nazi di Jerman, termasuk Holocaust yang menyebabkan kematian jutaan orang Yahudi dan non-Yahudi lainnya. Buku ini telah menjadi bahan bakar untuk propagandis Nazi, menginspirasi pengikut Hitler, dan menjadi dasar bagi kebijakan diskriminasi dan penindasan yang mengerikan.
Meskipun konten "Mein Kampf" jelas-jelas mengandung pandangan yang sangat berbahaya dan tidak manusiawi, beberapa negara bahkan mengalami dilema dalam menangani buku ini karena masalah kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Misalnya, di Jerman, penjualan dan publikasi "Mein Kampf" dilarang selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II sebagai bagian dari upaya untuk menghindari kebangkitan ideologi Nazi. Namun, pada tahun 2016, hak cipta buku tersebut kedaluwarsa, memungkinkan versi anotasi untuk diterbitkan kembali untuk tujuan pendidikan dan penelitian.
Tetapi, bahkan dengan keterbatasan ini, "Mein Kampf" tetap menjadi buku yang berpotensi berbahaya jika digunakan secara tidak bertanggung jawab. Ideologi yang terkandung di dalamnya dapat meracuni pikiran orang-orang yang rentan, memicu kebencian, intoleransi, dan kekerasan yang berkelanjutan.
Selain itu, dampak global dari buku ini tidak boleh diabaikan. "Mein Kampf" telah menjadi alat bagi kelompok ekstremis di seluruh dunia, yang terinspirasi oleh pandangan Hitler dan menggunakan propaganda anti-Semitisme serta ideologi rasial untuk membenarkan tindakan kekerasan mereka.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mengkaji sejarah "Mein Kampf" dengan kritis, mengingat masa lalu yang gelap, dan belajar dari kesalahan yang telah dilakukan. Lebih dari sekadar karya tulis biasa, buku ini adalah peringatan hidup tentang kekuatan kata-kata dan kepentingan yang mendesak untuk memerangi intoleransi, diskriminasi, dan ekstremisme di semua tingkatan.