Ia menjelaskan, sebagai lembaga dakwah, LDII mengajak seluruh umat manusia pada sisi kebaikan dengan mengedepankan ajakan dengan cara yang baik, sopan dan berakhlakul karimah. Karena saat ini telah berkembang sistem hoax, doxing, dan buzzer, sehingga dapat memberikan dampak sesuatu yang positif dapat menjadi negatif ataupun sebaliknya. Â KIM harus bisa memproduksi hasil dengan cara yang baik, untuk memberikan nilai kebaikan pada masyarakat luas. Sehingga akhlakul karimah dapat tertanam pada masyarakat, bangsa dan negara.
Chriswanto berharap agar KIM bergerak sesuai dengan koridor empat konsensus kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI harga mati. Jangan sampai melanggar undang-undang ITE. Saat ini banyak yang terjebak dalam kebebasan sehingga tidak sadar telah salah langkah, jelasnya.
Ia mengakhiri sambutannya, bahwa KIM menjadi penting untuk memberikan informasi yang baik. Dengan adanya KIM seluruh Indonesia yang terintegrasi menjadi satu, yang ada di daerah-daerah  dan di pusat, akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
KIM berperan sebagai kanalisasi berita, dalam bentuk tulisan maupun video. "Sebagai sumber berita untuk tayang di media eksternal maupun internal, disamping daerah menayangkan berita di wilayah masing-masing," ujar Ketua DPP LDII Bidang KIM H. Rully Kuswahyudi, S.Sos.
Ketua Departemen KIM DPP LDII, Ludhy Cahyana S.Sos., menjelaskan bahwa sebagai implementasi,KIM memiliki tupoksi untuk menampung, menyalurkan, dan merumuskan berbagai konsep /pokok pemikiran/gagasan/ mengenai masalah sosial kemasyarakatan yang membutuhkan penanganan secara langsung, cepat dan tepat sasaran guna penyusunan kebijakan pengurus organisasi pada masing-masing level.
Disamping itu KIM juga memiliki tugas dan fungsi sebagai public relation/humas organisasi, antara lain melalui penerbitan media massa dan menggelar jumpa pers,serta  press release untuk mensosialisasikan kebijakan organisasi," tuturnya