"TNI dibentuk pada 23 Agustus 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR) hanya sekitar sepekan usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hari TNI merujuk BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945," ujar Ketua LDII H Agung Riyanto mengutip situs resmi TNI.
Menurut Agung Riyanto, rakyat Indonesia memang harus selalu kolaborasi dengan TNI dalam rangka menegakkan Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Delapan Program andalan LDII, yang pertama adalah bidang kebangsaan, ini sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan," ujarnya.
"Butuh perjuangan, kerja keras, komitmen, kerjasama dan saya yakin TNI dapat mewujudkan itu semua, hal ini sesuai dengan tema HUT TNI ke-77 yaitu "Tni Adalah Kita"," imbuhnya.
Ia menceritakan bahwa kerja sama antara LDII Kota Kediri dengan TNI di Kota Kediri selama ini sangat berjalan dengan baik, baik dengan Kodim, Brigif 16 WY dan Yonif Mekanis 521 diantaranya di bidang olahraga Tenis dalam latihan rutin yang diselenggarakan Paguyuban Tenis Kediri (PTK), menggelar Vaksinasi bersama dengan LDII, silaturrahim saling mengundang dalam acara pisah sambut dan mengundang acara - acara LDII lainnya.
"Dirgahayu TNI Indonesia, semoga semakin jaya dan penuh pengabdian untuk rakyat Indonesia dan NKRI tercinta. Kami mendukung program dari TNI, semoga TNI selalu ada untuk kita dan hubungan baik dengan LDII semakin terjaga dan meningkat," pungkasnya.
