Dengan dosa setebal malam, hitam pekat menggantung
Kau hadir membawa cawan darah, hati yang beku
Namun, dengan angkuh kau berkata, "Lihatlah, aku bersih,"
Apa yang kau cari dalam kegelapan kebodohanmu?
Batu-batu dosa kau kumpulkan, haruskah mereka bersuara?
Mereka tetap membisu, takkan pernah mengerti
Namun kau terus saja memahat kebohongan dengan tangan angkuh
Menganggap dirimu suci, meski darah mengalir di tanganmu
Namun suara-Nya, tajam, menembus malam, menghancurkan tipu daya