Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

10 Pertanyaan untuk MTA

9 Desember 2012   01:43 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 29591 0
Berikut ini kami sampaikan pertanyaan-pertanyaan untuk MTA (Majelis Tafsir Al-Qur’an), antara lain:

Soal 1

Dalam buku edaran brosur MTA, Ahmad Sukino menulis zakat boleh diberikan kepada orang kafir apabila diharapkan kaumnya masuk Islam (Muallafatu qulubuhum)? Bukankah itu bertentangan dengan hadits Rasulullah yang shahih riwayat Bukhari:

انّ الله افترض عليهم صدقة في أموالهم تؤخذ من أغنيائهم وتردّ على فقرائهم

“Allah mewajibkan umat Islam menzakatkan hartanya, diambil dari umat Islam yang kaya dan diberikan kepada umat Islam yang miskin.”

Berarti jelas, Ahmad Sukino bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad.

Soal 2

Kami mengikuti Imam Syafi’i yang disepakati alim dan pintarnya oleh ulama dan anda mengikuti Ahmad Sukino yang tidak jantan ketika diajak berdialog atau berdebat. Kami tanya, pintar mana Ahmad Sukino, imam anda atau Imam Syafi’i, imam kami? Jawaban anda menentukan siapa yang bodoh dan sesat!
Soal 3

Ahmad Sukino sering mengkritik budaya NU, tetapi ketika diajak berdialog dia selalu mengatakan agama tidak perlu didebatkan. Jika tidak perlu didebatkan, maka kenapa anda selalu mendebat dan menghina kami lewat pidato busuk anda? Anda banci yang takut kalah atau jangan-jangan pengecut tapi sok jago? Kami selalu siap berdebat dangan Ahmad Sukino di manapun dan kapanpun. Dan sudah berkali-kali Ahmad Sukino yang pengecut diajak berdialog dan selalu tidak berani dengan alasan yang dibuat-buat.
Soal 4

Anda mengharamkan adzan dan iqamah di telinga bayi saat dilahirkan. Padahal pendapat anda bertentangan dengan mayoritas ulama Islam. Pertanyaannya, yang benar adalah Ahmad Sukino dan kroni-kroni MTA-nya atau ulama-ulama yang mengatakan sunah? Jawaban anda menentukan mana yang sesat, kami atau MTA! Jika anda mengatakan haditsnya dhaif, maka kami semakin yakin jika anda kelasnya adalah cah angon yang sok pintar!
Soal 5

Jika kami katakan, bahwa orang MTA tidak ada yang pintar agama Islam, maka apakah anda keberatan? Jika keberatan maka kami ingin bukti dengan berdialog. Jika tidak berani, maka pantaskah anda menghina kami sementara perilaku anda adalah pengecut!?
Soal 6

Anda kami pastikan tidak mengakui madzhab, baik Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hanbali. Akan tetapi kami bertanya, yang katanya anda hanya mau mengambil hukum langsung dari Al-Qur’an dan hadits saja, Imam al-Bukhari bermadzhab atau tidak? Jika anda bilang tidak, maka tunjukkan kitab sejarah yang menunjukannya. Karena kami dapat pastikan beiiau adalah pengikut madzhab Syafi’I, Imam Nasai, Imam Baihaqi, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani penulis kitab hadits Bulughul Maram dan lain-lain semuanya adalah pengikut madzhab Syafi’i. Maka, jawablah kenapa anda tidak mau seperti mereka? Apakah anda merasa lebih baik dari pada Imam Bukhari?
Soal 7

Anda bilang, anda belajar langsung dari Qur’an dan hadits. Ingat dalam Al-Qur’an terdapat ilmu tata cara mengambil hukum dari AI Qur’an maupun hadits, maka terangkan kepada kami, apa itu nasaikh mansukh, hadits ahad, hadits mutawatir, dan istilah-istilah lain. Jika tidak bisa berarti anda termasuk dari orang yang diancam oleh Rasulullah & masuk neraka!

“Barang siapa yang berbicara tentang (tafsir / ta’wil) Al-Qur’an dengan tanpa ilmu, maka silahkan mengambil tempatnya di neraka (HR: Tirmidzi, Ahmad bin Hanbal dan Baihaqi)”

Soal 8

Anda mengklaim diri mampu menafsirkan Al-Qur’an. Pertanyaan kami, untuk berkemampuan menafsirkan Al-Qur’an, anda harus memenuhi syarat-syarat sebagai mufassir, maka sebutkan syarat-syarat tersebut agar kami tahu apakah Ahmad Sukino memang benar-benar telah mampu dan mempunyai kapasitas menafsirkan Al-Qur’an? Jika tidak mampu, sebaiknya kalian diam dan belajar kembali di hadapan para ulama yang shalih!
Soal 9

Jika kami katakan anda sebagai ahli bid’ah yang muncul baru-baru ini, maka apa jawaban anda? Jika tidak terima dengan tuduhan kami, apa sebaiknya kita bertemu dalam meja dialog agar kami dapat bertabayun dan berdialog secara ilmiah dengan anda?.
Soal 10

Setiap sesuatu yang tidak diajarkan Rasulullah adalah bid’ah, maka kami bertanya anda harus ngaji khusus di hari Minggu dalilnya apa? Padahal anda sangat memusuhi warga NU yang membaca Yasin di hari Jum’at. Bukankah budaya anda yang hanya mau ngaji di hari Minggu sama dengan orang kafir?

Disadur dari "Benteng Ahlussunnah Wal Jama’ah"
(Oleh: Nur Hidayat Muhammad)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun