NASIONAL - Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Diskusi Publik pada Rabu, 23 November 2022 di Kota Mataram.
Kegiatan yang bertema Strategis Pemuda dalam Mendukung KTT G20 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu turut dihadiri LMND MATARAM, BEM UNRAM, IMM NTB, dan KMHDI NTB.
Sementara, narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut yakni; Dr. Lalu Muhammad Nurul Wathoni, Mpd,I (Ketua DPD NW NTB Dan Dosen UIN Mataram), Lalu Abdul Wahid, SH., M.H (Kaban Kesbangpoldagri NTB), dan Iskandar, S. Sos,. M. A (Ketua Pemuda Muhamadiayah Kota Mataram)
Pemateri pertama, Muhammad Nurul menilai pertemuaan KTT G20 yang digelar satu minggu yang lalu memberikan Satu kebanggaan tersendiri bagi generasi emas Indonesia.
"Apa Lagi Indonesia saat itu di pilih Sebagai tuan rumah terselengarahnya G20. sebagai anak muda NTB kita harus berfikir subtantif tentang pencapai ini Sehingga agenda ini berjalan dengan baik," ujarnya melanjutkan.
"Posisi Indonesia di Mata dunia international Sudah Seharus berada di posisi penentu, terutama di sektor ekonomi guna memulihkan kembali pemulihan ekonomi nasional," sambung Nurul.
Selanjutnya, Lalu Abdul Wahid, SH., M.H mengatakan bahwa Pemerintah bahwa provinsi NTB akan optimis mendukung penuh terhadap pembangunan nasional.
"Selain ini menjadi cita cita kita semua demi mendukung pemulihan ekonomi nasional. Hari ini Mungkin kita merasakan dampak dari pertemua KTT G20 yang di selenggarakan di Bali waktu hari. Tetapi efeknya Bisa kita rasakan sepuluh tahun yg Akan datang," jelasnya.
Menurut Lalu, sebagai generasi muda kita harus jemput momentum besar ini, Terutama merubah pemikiran kita Kearah yg Lebih konkrit Dan Inovatif.
"Momentum ini Bisa menjumput wirausaha muda Sebagai Pejuang kita kedepannya," imbuhnya.
Sementara itu, Iskandar, S. Sos,. M. A sebagai narasumber terakhir menyampaikan, bahwa pertemuan KTT G20 menjadi sorotan Publik baik di tingkat Daerah, Nasional Bahkan international.
"Di posisi strategis ini Indonesia Bisa menunjukan Kekuatan diplomasi terhadap negara negara lain, baik itu Pembahasan Geopolitik dunia, ekonomi, Serta Isu sentral lainya," ungkapnya.
Iskandar pun meminta agar kelompok  muda mengambil bagian dalam melihat posisi Indonesia yang strategis itu.
"Karena ini menjadi Peluang sekaligus tantangan apa lah kita Akan siap menjadi negara berkembang atau Sebaliknya menjadi Negara maju yang berdikari secara ekonomi Di dunia internasioal," tutupnya.***
