Penderitaan DEMI PENDERITAAN yang menderaku tanpa batas, kematian yang menekan begitu dahsyat , mencekam, satu persoalan filsafat serius menghempasku yaitu keinginan untuk bunuh diri, barangkali itu yang menjawab pertanyaan filosofis. Hal ini seperti seorang yang telah dihunjam anak panah beracun, dan seorang kawanpun tak ada yang menolong.orang sakitpun ber ujara:saya tidak sudi anak panah ini dicabut samapi saya tahu siapa nama-nama orangyang telah melukai saya, samapai saya tahu entah darimana dia berasal.’ Orang tadi akan mati tanpa pernah tahu sebab kematiannya, apa yang diketahuinya. Begitu pula entah dunia ini kekal atau tidak… masih saja ada kelahiran , usia tua, kesengsaraan , ratapan, penderiataan , duka cita dan keputus asaan yang papa.(batas sakitku).