"Tuh, lihat ibunya amanda. Kesekolah kok pake baju tipis begitu. Mana kelihatan baju murahan lagi." Kata Ibu Farid.
"Iya, orang miskin aja kok nyekolahin anak disini. Ga malu apa ya?" Ibu Intan menyahut.
"Tapi anaknya pinter lho, kenaikan kelas kemarin ada di peringkat tiga." Kata Ibu Nayla.
"Pinter sih pinter, tapi ibunya itu lho.........ngga gaul gitu, jemput anak naik bajaj. Apa engga malu?"
"Eh, tapi kalian udah tahu belum kalo di PS lagi ada big sale? Kesana yuk........." Ajak Ibu Nayla.
"Ah, masa? sampai kapan?" Ibu Intan menyahut dengan semangat.
"Tapi gimana anak-anak, kalau kita jalan siang ini?" Ibu Farid bingung.
"Gampang, tinggal aja di rumah sama si mbak." Sahut ibu Intan.
"Sebentar ya, aku telepon suamiku.Minta ijin." Kata Ibu Farid sambil menyingkir agak menjauh.
****
"Halo, Papa? Sibuk engga, Pak?"
"Biasa, kenapa Ma?"
"Uang belanjanya kurang nih, bisa transfer ngga? Ibu-ibu ngajak ke PS nih, Pa. Malu dong kalau aku ngga ikut...."
"Lha, kemarin kan udah dipake untuk ganti mobil?"
"Halah, si Papa. Lima juta aja, masa ga ada sih?"
"Bentar deh, Ma. Papa coba telepon rekananĀ yang lagi ngerjain proyek, bisa transfer ngga."
"Trims ya pa.............Papa baik deh."
Klik.
****
"Ayo, deh. Aku ikut." Kata Ibu Farid setelah bergabung lagi.
"Nah, gitu dong..........."sahut teman-temannya.
notes : Jangan ditiru ya ibu-ibu dan bapak-bapak.................. :D