Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hanya Ini, Untuk Saat Ini

14 Maret 2012   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:04 279 0

membacamu, serupa menemu kata

dari serangkaian rindu yang paling nisbi

setiap kalimat yang tercipta

adalah isak dari patahan pohon bakau

untuk memaknainya, aku tak mampu

melukismu, serupa menggores tepian lara

berbagai warna tertuang di dalamnya

menjadi lukisan hati yang paling pelangi

meski akhirnya hanya biru yang tertinggal

membaca dan melukismu

hanya ini yang mampu aku lakukan

karena untuk bersanding nama di sampul bukumu

serupa hasrat memeluk bulan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun