Saya tertegun sejenak saat membaca cuitan yang muncul di linimasa twitter saya. Kali ini tentang terbunuhnya seorang mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik sekaligus penggiat di Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) bernama Jopi Peranginangin. Ingatan saya tertuju pada salah satu akun yang sering dicuitkan kembali oleh teman-teman saya di twitter yaitu @redjopi. Saya mikir sendiri, benarkah korban terbunuh adalah pemilik akun tersebut. Ternyata benar. Wah, ada apa lagi ini, ramai benar linimasa saya. Menyempatkan diri membaca semua cuitan juga link yang mereka tempelkan di cuitannya membuat jantung saya berdebar kencang. Siapa sebenarnya Jopi ini? Secara pribadi saya tidak kenal dengan beliau hanya saja saya sempat membaca banyak cuitan beliau yang merujuk pada kerumitan permasalahan politik di negeri ini. Dan, saya suka dengan banyak hal yang beliau cuitkan meskipun saya tidak mengikuti akunnya.
Membaca lagi semua berita yang berkaitan dengan kematian Jopi ini saya kembali tertegun untuk kedua kalinya. Ada berita yang menyebutkan bahwa setelah polisi melakukan penyelidikan cepat, disimpulkan ternyata pelakunya adalah oknum anggota Angkatan Laut. Saya juga sempat bingung di awal berita ini muncul, katanya korban ditusuk dari belakang dengan menggunakan bayonet saat beliau sedang berkumpul dengan para sahabatnya di Venue cafe di kawasan kemang, Jakarta. Siapa yang mau bersenang-senang di café sambil membawa senjata tajam (sajam)? Gak bisa dimengerti oleh pikiran saya. Kalau bukan oknum aparat mungkin orang yang suka membawa sajam saat bepergian itu orang yang hidupnya insecure (tidak merasa aman) atau memang sudah biasa membawa barang seperti itu.
KEMBALI KE ARTIKEL