Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Papua: Tambang Emas?

21 Desember 2009   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:51 545 0
Papua sebagai tambang emas? Tentu saja. Disana ada freeport. Ya itu memang benar. Tapi arti tambang emas yang saya maksud adalah berkantung tebal dan menjadi kaya raya. Tapi tidak terkait dengan freeport lho. Lalu apa? Bagi orang yang punya "antena" bisnis dan sinyalnya kuat, berbisnis di Papua sangat menguntungkan. Aliran uang begitu cepat. Ditambah harga yang mahal. Kita bisa menjual barang dengan harga tiga hingga lima kali lipat. Misalnya kita membeli baju seharga Rp 50.000,- di Tanah Abang. Jual saja Rp 200.000,-. Apakah ada yang membeli? Banyak! Di Papua harga beli sangat tinggi. Tidak usah membayangkan di daerah pedalamannya. Apa yang saya katakan ini berlangsung di kotanya. Mengapa? Setiap pegawai di Papua mendapatkan banyak tunjangan. Kurang lebih ada enam jenis tunjangan. Bahkan bisa lebih. Ditambah kultur masyarakatnya yang konsumtif. Bukan hanya putra daerah, para pendatang pun banyak yang gaya hidupnya tinggi. [caption id="attachment_40918" align="aligncenter" width="300" caption="Kota Sorong tampak dari Asrama Kodim 1704 Puncak Cendrawasih"][/caption] Menjadi kaya di Papua mudah. Cukup dengan mengasah jiwa bisnis kita sedikit saja, maka uang akan mengalir ke kantong. Tetangga saya yang berjualan baju, bisa bolak-balik Sorong-Jawa dua kali setahun. Tukang sayur keliling langganan ibu saya, pulang pergi Jawa setahun sekali. Sedangkan ayah saya yang seorang TNI belum tentu setahun sekali ke Jawa hehehe. Ketika teman-teman ayah saya pensiun, hampir semuanya memilih menetap di Sorong. Mereka itulah yang memiliki usaha. Bagi mereka hidup di Papua adalah tambang emas. "Udah tinggal di sini saja. Belum tentu di Jawa buka usaha bisa laris manis seperti di sini. Sudah punya rumah sendiri juga." Begitulah komentar mereka. Tapi sayangnya keluarga saya tidak ada yang mempunyai insting bisnis. Makanya kenapa orang tua saya memilih tetap tinggal di rumah dinas. Mereka memang tidak punya rencana menetap disana setelah pensiun nanti. Semoga sedikit wacana ini membuka sedikit pikiran tentang dunia usaha di sana. Tidak usah memikirkan seramnya. Kalau di pedalaman iya memang seram. Tapi bila kita memilih tinggal di Jayapura, Manokwari, atau Sorong, suasana di sana tidak berbeda jauh dengan di Jawa. Bahkan di Sorong presentase pendatangnya sedikit lebih banyak. Walaupun sangat panas karena di sana banyak perusahaan pertambangan lepas pantai. Ayo siapa berminat 'menambang emas' di Papua?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun