Saat ini ini Dea sedang mengajukan pergantian status hukum atas dirinya. Ya, Dea ingin hukum manusia mengakuinya sebagai seorang wanita. Ia menyewa pengacara, melengkapi berkas-berkas, bahkan menjalani prosedur hukum yang berlaku demi berganti status. Duh, kenapa manusia terkadang lupa pada fitrahnya? Bukankah Allah sudah menciptakan ia sebagai seorang laki-laki? Mengapa harus diubah? Apakah menuntut status hukum manusia dapat membuatnya lega menyandang status sebagai wanita? Apakah tidak takut saat menghadapi hakim yang Maha Adil? Tidak takutnya menghadapi pengadilan Allah di Yaumil Hisab nanti? Pertanyaan itu terus menggelayuti pikiran saya.