Pada akhirnya, sapi disembelih oleh Majelis Tafsir Al-Qur'an Surakarta untuk kemudian dimasak dan dibagikan kepada warga pengungsi. Anda dan saya sudah sering mendengar melalui berita TV atau membaca berita di koran tentang bagaimana beratnya warga yang tinggal di sekitar Merapi untuk mengungsi dan meninggalkan ternak mereka. Bahkan tadi pagi saya mendengar berita TV yang memberitakan adanya letusan pada dini hari yang mengarah ke sungai gendol, tapi toh warga tetap saja kembali ke rumah masing - masing setelah Sholat Subuh untuk melihat harta mereka, termasuk sapi. Kemarin seorang reporter mewawancarai salah seorang warga, ketika ditanya mengapa tidak tinggal di barak pengungsian, Beliau menjawab "ya untuk menjaga kampung, njaga ternak", begitu katanya.
Jelas sudah betapa berarti hewan ternak bagi warga, apalagi dengan keadaan lahan pertanian yang sekarang masih tertutup abu vulkanik, utamanya daerah Kinahrejo yang cukup parah keadaannya. Tapi toh, Bapak Harto tetap memutuskan untuk menyumbangkan sapinya, sementara beberapa warga lainnya masih berniat untuk merawat si sapi. Silakan klik link ini untuk berita selengkapnya.