Melanjutkan pemikirannya dan atas saran Mas Didot dalam tulisan berjudul “Kesantunan Berdialog” (http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/11/kesantunan-berdialog/) saya menulis ini. Saran kedua diekor postingan Mas Didot itu saya kutip sbb: “Dalam berproses didalam berkomunikasi sebaiknya kita taat azas : (pertama) menghargai perbedaan dan pribadi martabat kemanusiaan “lawan”-dialog, (kedua) pembahasan materi atau permasalahan bukan dialihkan pada orangnya”.Azas yang disarankan ini saya nilai sebagai salah satu ciri atau indicator kematangan berdemokrasi.