“Berbagi rasa itu indah” saya baca sekali waktu sebagai judul tulisan entahdimana. Tetapi ”berbagi rasa keagamaan” ada beberapa pendapat Ada teman yang keras tidak setuju, agamaku agamaku, agamamu agamamu, katanya. Ada yang memakai dalil yang sama tetapi bersedia untuk berbagi rasa. Ada yang spontan siap berbagi rasa keagamaan dengan dasar bahwa semua agama mengajarkan hubungan vertical dan horizontal yang seimbang. Bahwa kedua arah hubungan itu harus dipelihara baik-baik, maka sikap keterbukaan membantu kehidupannya bersama. Dari kehidupan bersama yang baik mendukung kehidupan yang vertical.