9 November 2014 13:11Diperbarui: 17 Juni 2015 18:15364
Pagi kemarin Sabtu 8 November 2014 saya membaca di Okezone. Saya membaca berita tertulis jam 01:57 berjudul “Blusukan Menteri jangan habiskan uang negara.” (oleh Achmad Fardiansyah). Pengirim berita yang sama jam 06:03 menulis lagi berita berjudul “Gaya Blusukan tak menjamin Kwalitas Kinerja Menteri.” Saya baca lagi berita tertulis lagi jam 01:03 berjudul “Blusukan Menteri Hanya Ingin Senangkan Jokowi”, oleh Arief Setyadi. Padahal sehari sebelumnya tg 7 November dinihari, JK telah diberitakan sebagai telah mengatakan : "Menteri tinggal di kantor dikritik, menteri blusukan dikritik. Itu sistem, percaya mata, percaya dia, jangan hanya tunggu laporan dari anak buah," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta (7/11/2014).(dari sumber yang sama) Dilanjutkan, saya kutip saja : K pun membantah menteri blusukan hanya pencitraan. Menurutnya, awak media yang selalu membututi para pembantu Presiden tersebut, justru yang menjadikan blusukan sebagai pencitraan."Iya kalau Anda (wartawan) tidak ikut tidak dicitrakan, kenapa mau ikut? Kan yang citrakan anda semua. Karena menteri dipantau terus. Menteri tidak suka itu cuma anda ikuti terus," tutupnya.(fid)
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.