1.Sejarah berdirinya bani Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas pada tahun 750 -- 1258 M / 132 -- 656 H atau telah berkuasa selama kurang lebih 524 tahun. Sebelum bani abbasiyah berdiri kekuuasaann dipegang oleh bani umayah. Ada alasan dari bani Abbasiyah merebut kekuasaan dari tangan bani Umayah yaitu karena bani Abbasiyah merasa jika mereka lebih berhak atas kekhalifahan Islam dibanding bani Umayyah, karena secara garis keturunan lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka beranggapan bahwa bani Umayyah menguasai kekhalifahan Islam secara paksa. Setelah bani Umayyah diruntuhkan dengan cara membunuh khalifahnya yaitu Marwan pada tahun 750 M, Abu Abbas menyatakan dirinya sebagai khalifah pertama bani Abbasiyah dan diberi gelar al-Saffah yang artinya penumpah atau peminum darah. Sebutan al-Saffah dibeikan karena Abu Abbas mengeluarkan maklumat atau keputusan yang berisi perintah untuk membunuh tokoh-tokoh bani Umayyah (Fakhrurriza, 2016). Dulu sebelum daulah bani Abbasiyah berdiri terdapat tiga poros utama yang menjadi pusat kegiaatan untuk membangun kekuasaan pemerintahan yaitu Kuffah (Irak), Humaimah (Iran), dan Khurrasan (Suriah). Alasannya adalah kota Kuffah digunakan sebagai kota penghubung, Khurasan sebagai pusat Gerakan praktis, kemudian Humaimah sebagai pusat perencanaan organisasi.
Pergantian masa kepemimpinan Bani Umayyah oleh Bani Abbasiyah adalah sebuah pergantian sebuah dinasti. Sikap politik pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah sangat berbeda dengan Bani Umayyah. Hal ini dikarenakan pada saat pemerintahan Bani Abbasiyah pemegang kekuasaan sangat merata tidak hanya dipegang atau dikuasai oleh bangsa Arab namun lebih demokratis. Selama Bani Abbasiyah berkuasa terdapat pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya (Riska Amalia, 2022).