Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Maaf yang Sesungguhnya

3 Januari 2011   03:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 141 0

Meminta maaf mungkin saja hal yang paling mudah di dunia ini. Meminta maaf hanya perlu keberanian hati, kemauan diri. Beda halnya apabila kita memberi maaf, banyak rasa yang akan membungkam mulut kita untuk sekedar mengatakan “kumaafkan”. Rasa sakit, rasa marah, benci, ketidaksudian seolah bercampur. Tidak cukup menjadi orang berhati mulia, perlu sikap seorang ksatria untuk memafkan semua yang telah orang lain lakukan pada kita. Orang-orang terebut adalah orang yang akan membalas dengan senyum, mendoakan ketika ia tersakiti oleh orang lain, juga mungkin saja ia malah mendoakan yang telah menyakitinya itu agar menjadi orang yang tak akan pernah menyakiti lagi sepanjang hidupnya. Atau mungkin dalam perkataannya ia berdoa “cukuplah aku yang tersakiti olehnya, dan aku lah yang terkahir” . Orang-orang yang seperti itu adalah orang dengan hati paling lapang menerima pengakuan kesalahan orang yang telah menyakitinya. Mungkin selapang dan seluas langit biru.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun