Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek memiliki banyak keunggulan di sektor pertanian, khususnya pada tanaman manggis, duren, dan salak. Dengan keunggulan pada tanaman tersebut, tak heran jika Desa Dukuh memiliki slogan MADUSA (Manggis, Duren, Salak). Akan tetapi, pertanian di Desa Dukuh ini kebanyakan adalah tanaman tahunan, yaitu tanaman yang hanya dapat dipanen pada musim tertentu dalam satu tahun. Tentunya, hal tersebut mengakibatkan ketidakstabilan perekonomian masyarakat, karena ketergantungan warga terhadap hasil panen tanaman tahunan tersebut. Selain itu, masyarakat juga menolak untuk melakukan rotasi tanaman akibat kesulitan pengelolaan teknik budidaya dan kesesuaian lahan di Desa Dukuh. “Kami jujur keberatan apabila melakukan pergantian tanaman di desa ini (Desa Dukuh), karena sebenarnya durian memiliki nilai jual yang cukup tinggi, tapi disini kami kendala di masa panen yang tidak teratur, karena hujan yang terjadi terus-menerus sehingga hasil panen menurun”, jelas salah satu warga KelTan (Kelompok Tani).
KEMBALI KE ARTIKEL