Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Pidato Pembukaan KAA Jokowi Disambut Meriah Netizen

23 April 2015   10:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46 201 1
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Pidato Jokowi Saat Pembukaan Konferensi Asia Afrika – sumber foto: Merdeka.com"][/caption] Konferensi Asia Afrika resmi dibuka di Jakarta pada Rabu, 22 April 2015 kemarin. Bertempat di Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Jakarta Pusat, Presiden Joko Widodo selaku tuan rumah menyampaian pidato pembukaan yang dinilai banyak pihak luar biasa. Dalam even yang dihadiri 21 kepala negara dan pemerintahan, antara lain Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Kamboja Hun Sen, Raja Swaziland Mswati III, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Raja Yordania Abdullah II ini Presiden Jokowi menyampaikan beberapa point utama. Jokwi menyerukan negara Asia-Afrika untuk mendukung kemerdekaan Palestina, mendorong reformasi PBB, meningkatkan kerja sama untuk menghadapi tantangan global, serta upaya mengurangi ketergantungan terhadap lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, IMF dan ADB. Menurut Jokowi, semua itu bisa dilakukan jika negara Asia-Afrika mau menumbuhkan kembali kembali semangat perjuangan yang dirintis pada 60 tahun oleh para penggagas KAA Bandung, terutama Presiden Soekarno. Semangat yang didasari bangkitkan kesadaran bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk mendapatkan hak hidup sebagai bangsa merdeka yang menolak ketidakadilan, yang menentang segala bentuk imperialisme. Pidato Presiden Jokowi mendapat sambutan meriah dari para peserta KAA. Tepuk tangan pun bergemuruh di ruang sidang, utamanya saat Jokowi menyinggung ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengatasi ketimpangan global. Karenanya, Jokowi menegaskan komitmen negara Asia-Afrika yang mendesak PBB untuk berfungsi optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi semua bangsa. Bagaimana publik, khususnya netizen Indonesia menanggapi isi pidato Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika yang rencananya akan berlangsung sampai 24 April mendatang? Berikut redaksi Eveline merangkumnya untuk Anda. Pemantauan dilakukan terhadap perbincangan di media sosial, khususnya Twitter selama periode 22 April 2014. Di mana terdapat 89.034 tweet bicara tentang Konferensi Asia Afrika. Jumlah yang luar biasa besar untuk sebuah perbincangan di media sosial Twitter selama 1 hari pemantauan. Dari jumlah tersebut, separuh lebih perbincangan menyoroti pidato Presiden Joko Widodo saat pembukaan KAA. Netizen Indonesia menyambut isi pidato Jokowi dalam 5.941 tweet yang mereka cuitkan. Penegasan Jokowi tentang perlunya para pemimpin negara Asia Afrika untuk kembali menumbuhkan kembali semangat para pencetus KAA, khususnya Presiden Soekarno, dalam memperjuangkan hak hidup, penolakan ketidakadilan dan imperialisme mendapat dukungan para netizen lewat 3.475 tweet. Isu Palestina dan komitmen Presiden Jokowi dalam mendukung kemerdekaan bangsa yang tengah berkonflik dengan Israel ini juga mendapat perhatian netizen. Dukungan Jokowi untuk negara Palestina merdeka mendapat sambutan luas netizen lewat 3.160 tweet. Hal ini bisa dipahami karena sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, isu Palestina senantiasa menjadi sesuatu yang menyulut dukungan publik. Selanjutnya, penegasan Presiden Joko Widodo tentang perlunya negara Asia-Afrika untuk merubah mindset tentang masalah ekonomi yang hanya bisa diselesaikan lewat Bank Duni, ADB dan IMF mendapat dukungan netizen. Tak kurang dari 1.157 tweet bicara tentang ketiga lembaga keuangan dunia ini. Hal ini tentunya wajar karena bangsa Indonesia punya kenangan buruk saat krisis moneter melanda di tahun 1996 dimana ketiga lembaga tersebut, khususnya IMF, alih-alih memberi solusi penyelesaian, justru memperparah keadaan. Namun, di luar semua poin yang diserukan Joko Widodo yang mendapat dukungan netizen, ada satu kritik yang disuarakan, khususnya terkait soal lembaga keuangan dunia. Di mana lewat 1.317 tweet, netizen mengingatkan Presiden bahwa hingga saat ini Indonesia masih mempunyai tanggungan hutang di Bank Dunia senilai trilyunan rupiah. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian pemerintah sebelum benar-benar bisa melepaskan diri dari lembaga-lembaga keuangan internasional tersebut. Bagaimanapun juga, kita patut mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo, dan kita berharap akan ada tindak lanjut yang konret ke depan, khususnya untuk peningkatan hajat hidup masyarakat Indonesia. Selamat dan sukses peringatan Konferensi Asia Afrika ke 60. *** sumber: http://eveline.co.id/fokus-persepsi/pidato-pembukaan-kaa-jokowi-disambut-meriah-netizen/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun