Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Perempuan Pengamen

23 Mei 2023   09:34 Diperbarui: 23 Mei 2023   09:42 56 0


Menurut saya bukan kepo, ya saya ingin tahu apa yang melatarbelakangi mereka menjadi pengamen  dari satu pintu ke pintu lainnya. Sehingga saya akhirnya menjadi teman curhatnya sejenak.

"Sampeyan tiyang pundi,Mbak?" Tadi pagi saya menemui dan bertanya kepada pengamen perempuan di pintu rumah saya. Ia tidak menjawab domisili rumahnya.

" Kulo niki sing biasae mriki gendong lare alit niku lho,Bu". Ia menjelaskan kalau dulunya biasa ngamen membawa bayinya.

" Sakmangken larene pundi?" Saya tanyakan kemana anaknya sekarang. Ia menjawab kalau anaknya sudah berusia 2 tahun dan sedang di rumah bersama kakaknya yang duduk di bangku SMP.

Ia juga menceritakan bahwa selain ngamen juga membantu rumah tangga orang lain  yang membutuhkan tenaganya untuk mencuci baju, memasak untuk hajatan besar. Ia berjuang sendiri untuk keluarganya karena suami sudah meninggal kena serangan kanker otak.

Ceritanya lanjut ke urusan sekolah anaknya. Saya salut dengannya saat musim mencari sekolah gratis-tis, pengamen ini bisa mengirimkan anaknya untuk ikut tambahan belajar di luar sekolah dengan biaya Rp 2.000/jam. Saya pastikan bimbingan belajar tiap Minggu lebih dari satu atau dua kali, bsia jadi 5 hari bahkan seminggu. Tinggal mengalikan saja tiap pekan dan tiap bulan untuk kebutuhan bimbingan belajar anaknya ini.

"Yugo kulo niki kendo,Bu" . Dasar mengirimkan ke bimbingan belajar rumahan, karena anak SMPnya tidak cerdas.

"Sampeyan hebat, mampu biayai les e anak Sampeyan,Mbak"  Saya cuma bisa kasih apresiasi atas kesiapannya membiayai bimbingan belajar untuk anaknya ini.

Rupanya perempuan ini juga senang berkebun, ia juga minta bibit bunga yang ada di halaman rumah saya.

" Monggo,Mbak" saya mengizinkan mengambil "indreng" sebagaimana kemauannya dari bunga yang ia inginkan.
 
"Yo ngunu,Mbak. Nikmati hidup ini tidak sibuk mencari uang saja, tapi hiasi hidup dengan bertanam bunga" batin saya ketika ia berlalu dari hadapan saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun