Dalam merencanakan mutu pendidikan, Joseph Juran menggunakan pendekatan Manajemen Mutu Management (Strategic Quality Management) yang banyak dibicarakan dan di terapan ahir-ahir ini. SQM (Strategic Quality Management), adalah sebuah proses tiga bagian yang didasarkan pada staf pada tingkat yang berbeda yang memberi kontribusi unik terhadap peningkatan mutu. Pimpinan lembaga memiliki pandangan strategis tentang organisasi atau lembaga, wakil pimpinan memiliki pandangan operasional tentang mutu, dan para guru memiliki tanggung jawab terhadap kontrol mutu.
SQM (Strategic Quality Management), cocok diterapkan dalam konteks pendidikan sejalan dengan gagasan Consultant at Work oleh John Miller dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. John Miller berpendapat bahwa manajemen senior (Dewan Rektor) perlu menggunakan manajemen mutu strategis dengan cara menyusun visi, prioritas dan kebijakan universitas.
Joseph Juran dalam Rusman (2009:56) memperkenalkan tiga proses kualitas atau mutu diantaranya sebagi berikut:
1) Perencanaan mutu (quality planning) yang meliputi kualitas pelanggan, menentukan kebutuhan pelanggan, menyusun sasaran mutu, dan meningkatkan kemampuan peroses.
2) Pengendalian mutu (quality control), terdiri dari memilih dasar pengendalian, memilih jenis pengukuran, menyusun standar kerja, dan mengukur kinerja yang sesungguhnya.
3) Perbaikan dan peningkatan mutu (quality improvement), terdiri dari: mengidentifikasi perbaikan khusus, mengorganisasi lembaga untuk
8)Mengomunikasikan hasil,
9)Melaporkan perubahan dan
10)Mengembangkan peningkatan tahunan pada seluruh proses pendidikan.
Dalam mengelola mutu pendidikan, hemat penyusun seorang pimpinan harus memperhatikan komponen-komponen diatas, selain itu harus mengevaluasi sejauh mana keberhasilan yang telah dilakukan yang berkaitan dengan perencanaan The Juran Trilogytentang mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality Control), dan perbaikan serta peningkatan mutu (Quality Improvement)