Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Dialek Ngapak dan Adaptasi Penuturnya

30 Mei 2024   00:24 Diperbarui: 4 Juni 2024   17:23 91 0
Berbicara mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia, bahasa merupakan salah satu aspek yang ada di dalamnya. Kekayaan bahasa ini dapat dilihat dari peringkat pertama yang diduduki oleh Indonesia dengan bahasa daerahnya yang memiliki 715 bahasa daerah menurut laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Jumlah ini belum ditambah dengan beragamnya dialek yang berbeda-beda pada setiap daerahnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dialek merupakan variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakainya. Dialek juga disebut sebagai ragam bahasa lokatif yang pada persebarannya bergantung pada wilayah-wilayah tertentu. Pada Pulau Jawa sendiri terdapat beraneka ragam dialek yang berbeda dan terbagi menjadi tiga macam, yaitu dialek Solo-Yogyakarta, dialek Jawa Timur-an, dan dialek Ngapak Banyumasan. Dialek yang dituturkan oleh masyarakat biasanya dilakukan secara tidak sadar dan didasari atas bahasa ibu yang digunakan sehari-hari. Namun, penggunaan dialek ini kerap kali terdengar 'aneh' bagi kalangan masyarakat lain yang jarang mendengar aksen atau dialek tersebut. Salah satu dialek yang dianggap unik adalah dialek ngapak Banyumasan. Biasanya, orang-orang cenderung menertawakan apabila mendengar seseorang mengucapkan dialek ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun