di kesunyian malam suaramu menggelegar
melepas amarah dengan narasi terpapar
menyobek logika yang aku gambar
pertengkaran ini sering terjadi
mengobarkan emosi nian menyelimuti
perih, lara menghabiskan energi
sentuhkan luka di kedalaman hati
baiknya aku lebih bisa memahami
semua tataran yang lalu lalang silih berganti
lapangkan hati atur strategi
agar ketenangan senantiasa singgah di keteduhan jiwa ini
illusi tentangmu belumlah tentu
namun sudah terlanjur merambah di seluruh poriku
tuk meleburkannya perlu banyak waktu
karna harus melepaskan simpulnya satu persatu
namun aku tak lagi punya waktu
cemara nan tegak sebentar lagi layu
dan aku lihat kau hanya diam tergugu
menunggu cahaya singgah di selasarmu
KH, 1413