Serba pertama itu memang istimewa. Diistimewakan untuk hal-hal pertama. Coba flashback sebentar, bagaimana antusiasnya masuk sekolah pertama kali, merasakan jatuh cinta pertama kali (yang katanya seperti ada kupu-kupu yang menari-nari diperut). Punya SIM untuk pertama kalinya, dan dengan bangganya akan bilang: ayo siapa yang mau aku anterin? aku sudah punya SIM lho, sudah sah secara legal sertatak perlu lagi was-was apabila ada pak polisi yang lewat. Ataupun berusaha untuk ‘walk slowly on the edge (side) of the road’ alias ‘mlipir’ (padahal polisinya cuma lewat saja,nggak ngapa-ngapain,hehe).