Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mawar dan Suaminya

8 Januari 2016   23:12 Diperbarui: 8 Januari 2016   23:26 73 2
Telat kumengenalmu,  penyesalan itu yang tak bisa kubendung. Waktu mengajari kita tentang bagaimana mencurinya disela rindu yang tak tertahan. Dengan apa aku menyapamu selain menawari peluk yang tak kau dapat dari suamimu.

Mawar begitu saya memanggilmu. Kesepianmu yang mempertemukan kita. Bulan purnama, aku mengeja namamu yang buta makna. Yang ku tahu, kau menenggelamkan keindahan lain. Aku lupa cara mencintai wanita lain. Tapi suamimu, duri yang menjagamu.

Kau selalu menjanjikan kesetiaan atas pengkhinatan dengan laki-laki yang memberimu buah hati. Katamu, Tuhan tak adil. Kau juga menyalahkan rasa. Dengan tabah aku menemani tubuhmu yang kuyub.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun