Berdasarkan informasi dari Pastor Roni selaku Pastor Paroki, BKKBN Provinsi Papua pertama kali datang pada tahun 2009, menawarkan untuk mendirikan PIK KRR di tempat ini. Pihak Gereja menyambutnya dengan baik kala itu, mengingat ini penting untuk membantu remaja mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang kesehatan reproduksi, apalagi di tempat ini terdapat asrama putra dan putri Santu Don Bosco, yang merupakan kumpulan anak-anak SMP dan SMA yang sebagian besar berasal dari pedalaman Kabupaten Keerom dan Pegunungan Bintang .
Sayangya, PIK KRR Don Bosco ini tak berjalan baik. Setelah didirikan, petugas BKKBN Provinsi tak pernah datang mempromosikan program ataupun sekedar memantau proses kegiatan PIK KRR ini. Justru pada bulan April 2011 lalu, petugas dari BKKBN Provinsi Papua datang dan menyampaikan kabar bahwa PIK KRR Don Bosco Arso Kota masuk nominasi tiga besar PIK KRR terbaik di Indonesia. Tak main-main, tim dari BKKBN pusat datang langsung ke Arso untuk melakukan penilaian apakah PIK KRR Don Bosco layak keluar sebagai juara. Saat itulah papan nama yang baru dibuat, begitu pun susunan organisasinya mendadak dibentuk dan dicetak dalam sebuah spanduk besar yang sampai saat ini masih terpasang rapi di Aula Gereja. Aula Gereja dirubah jadi tempat PIK KRR karena pihak gereja sudah menjadikan tempat PIK KRR yang sebenarnya sebagai tambahan asrama putri, karena ruangan tidak terpakai dan kapasitas asrama yang sudah tak cukup untuk menampung anak-anak. Masuknya PIK KRR Don Bosco dalam nominasi tiga besar PIK KRR terbaik seindonesia ini tentu saja membuat heran pihak gereja. Bagaimana bisa masuk tiga besar padahal sama sekali tidak ada kegiatan?