Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Hutan Adat Cirendeui

10 Oktober 2023   18:35 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:40 62 2
Kampung Adat Cireundeu terletak di Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Asal nama "Cireundeu" berasal dari kata "ci" yang berarti air dan "Reundeu" yang berarti tanaman Reundeu. Masyarakat Cireundeu telah lama membagi wilayahnya menjadi tiga bagian, yaitu Leuweung Larangan, Leuweung Tutupan, dan Leuweung Baladahan. Leuweung, atau hutan, memiliki makna penting sebagai sumber air dan simbol kemakmuran.

Budaya masyarakat ini dikenal karena mengonsumsi singkong sebagai makanan utama mereka, bukan nasi beras. Singkong ini diolah menjadi nasi, yang mereka sebut "rasi," setelah diperkenalkan oleh Kang Ali pada tahun 1918. Kebiasaan ini dipertahankan hingga sekarang karena dipengaruhi oleh nilai-nilai keberanian dan kesungguhan nenek moyang mereka yang pernah berpuasa hanya dengan memakan beras selama masa tertentu untuk mencapai kemerdekaan fisik dan spiritual. Selain menjadi makanan pokok, singkong juga menjadi sumber ekonomi.

Di bidang seni, Cireundeu memiliki beragam kesenian, termasuk kecapi Idung, karinding, dan angklung buncis. Kesenian ini merupakan bagian penting dari budaya dan upacara tradisional mereka.

Masyarakat Cireundeu menganut agama Sunda Wiwitan yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Mereka memiliki aturan ketat terkait pernikahan, termasuk larangan bercerai, poligami, dan menikah dengan orang asing. Selain itu, ada aturan khusus saat mendaki puncak Salam, seperti tidak memakai baju merah, tidak menggunakan alas kaki, menjaga alam, dan membuang sampah dengan benar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun