Menurut saya jadi budayawan
nggak sulit - sulit amat. Di era narsis saat ini, kita cukup menulis kata - kata "
seorang budayawan yang sedang prihatin pada nasib bangsanya" pada deskripsi profil medsos kita, maka itu sudah cukup membuat kita menjadi seorang budayawan di alam pikiran kita sendiri. Tapi untuk menjadi seorang budayawan sekelas misal, Sujiwo Tejo, atau Emha Ainun Nadjib, atau Prie GS, maka itu cerita lain. Â Mereka punya maqom sendiri di benak masyarakat. Dan itu tidak bisa dibentuk dalam satu dua hari masa bumi. Apalagi satu dua kata di profil medsos.
KEMBALI KE ARTIKEL