Imadudin sebagai koordinator bidang lingkungan, menjelaskan proses pengoperasian alat pembakaran sampah tersebut dilaksanakan bersama pemuda-pemudi Desa Banyubiru yang berasal dari tiga kampung, yaitu Kampung Bantar Panjang, Kampung Picungbera, dan Kampung Pangbogoan.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut dapat berfungsi dengan optimal dan diterapkan secara efektif di seluruh wilayah desa, dengan melibatkan peran aktif dari generasi muda dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan setempat.
"Keunikan alat pembakaran ini yaitu mampu membakar sampah anorganik dengan asap minimalis dan menghasilkan api yang maksimal dikarenakan adanya sirkulasi udara yang berasal dari bagian bawah tong sampah, sehingga diharapkan dapat membuat sampah di Desa Banyubiru dapat diolah lebih lanjut," Ungkapnya saat menjelaskan kepada warga Banyubiru, Sabtu (10/8).