Setiap pulang kampung, saya selalu menemukan sosoknya, perawakannya semakin ringkih dimakan umur, mungkin sekitar 70 an tahun lebih usianya kini. Perkiraan ini saya tebak dari penggalan-penggalan kisah masa lalu yang dia tuturkan, dia masih ingat samar-samar tentang pendudukan tentara Belanda dan Jepang, zaman gurilla pun (merujuk pada gerombolan DI/TII) masih bisa dia kisahkan pelan-pelan. Dengan ciri khas sarung yang digulung sampai lutut, atau terkadang diikatkan pada pinggang saat lewat di depan rumah yang merupakan satu-satunya akses terdekat menuju aktiftas hari-harinya sebagai petani penggarap.
KEMBALI KE ARTIKEL