Bagaikan sebuah tren, fenomena
childfree mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara pro-natalis dengan
fertility rate 2,15 yang salah satunya disebabkan oleh banyaknya masyarakat meyakini bahwa anak memiliki peran yang penting dalam kehidupan pernikahan. Diantara banyaknya negara yang memiliki tingkat fertilitas rendah, seperti Jepang dengan tingkat fertilitas hanya 1,22, Indonesia masih diberikan "kesempatan" dalam bentuk bonus demografi. Namun, nyatanya fenomena ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dengan demikian bonus demografi dipandang hanya sebagai bencana "menggilanya" tingkah manusia di masa depan. Salah satu penyebab kurangnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia adalah sistem pendidikan yang masih buruk, bahkan Indonesia memerlukan waktu 128 tahun untuk mengejar kualitas pendidikan yang setara dengan negara maju.Â
KEMBALI KE ARTIKEL