Di Rohil saat ini situasinya masih tenang, seperti permukaan air Sungai Rokan yang mati angin, tak ada riak maupun gejolak, keadaan ini tak mengherankan karena di Rokan Hilir ini riak gelombang itu datang bersamaan dengan air pasang, mungkin falsafah inilah yang dilakoni oleh para tokoh yang akan bersaing di Rohil pada 2011 nanti.
Tertarik pada jamaris Hasan, yang memproklamirkan diri via FB , sayapun coba mencari data pribadi yang bersangkutan, saya berselancar didunia maya, masuk ke setiap situs penyedia informasi. Tak banyak yang saya temui tentang Jamaris, kecuali secuil data pribadinya berusia 57 thn seorang PNS, dan alasannya untuk maju sebagai cabup karena rasa keterpanggilannya sebagai putera daerah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saya bukannya tidak bersimpati kepada Jamaris, dan apapun alasannya untuk mencalonkan diri itu sah-saha saja, tapi cara jamaris mencalonkan diri yang aneh ini yang membuat saya risau. Bupati itu jabatan politis, calonnya diusung oleh partai Politik, dan diproklamerkan secara terbuka dihadapan publik. Tapi Jamaris sang calon yang energik dan penuh semangat ini melakukan hal yang lain, Partai pendukung dan yang mengusungnya tidak jelas, diproklamerkan didunia maya. Dia seorang birokrat tulen dejure bukan seorang kader Parpol, dan defacto juga tak pernah terdengar beritanya berkecimpung didunia politik.
Saya coba memberi apresiasi dengan menyatakan dukungan tapi melihat keadaan ini saya tidak yakin Jamaris berniat dengan sungguh-sungguh untuk maju sebagai Calon Bupati Rokan Hilir, lho kalau begitu untuk apa dia memproklamirkan diri di FB, jawabannya kita tunggu penjelasan resmi dari yang bersangkutan, semoga tulisan ini terbaca oleh beliau.