Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sintia dan Sinta

8 Januari 2013   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:23 233 1
Aku membawa seikat bunga krisan putih yang ku gendong di tangan kiri. Terdengar langkah sepatu high heel yang bernada indah nan datar. Suara yang sama mampu memecah lorong rumah sakit yang sepi dan bernuansa berbeda. Sepertinya aura magis di depan pintu yang akan Aku lewati begitu kuat. Aku tidak perduli. Yang penting bukan pintu itu yang Aku tuju. Di sudut lorong sebelah kananku ada seorang suster yang masuk ke sebuah kamar pasien. Baju putihnya sirna ditelan pintu. Aku hanya menoleh sekejap. Kembali ku pandangi bunga putih cantik dibahuku. Bunga berwarna putih, adalah kesukaan seseorang yang akan Aku temui.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun