Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mutiara dari Penulis Kompasiana

27 Maret 2011   05:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:24 91 0
Sahabat, di Kompasiana tercinta ini, selain sarat tulisan berkualitas dan informatif, juga kaya ajaran hikmah; sentuhan rasa penulisnya. Kata-kata mereka, sejatinya sejenis vitamin, cairan kehidupan, mengisi ruang dan menghantarkan segar di jiwa. Mari sama-sama kita nikmati.....

"Menulis itu lebih dari sekedar menyenangkan, karena juga mendorong keinginan membaca. Cara yang paling konvensional adalah menulis yang benar benar kita ketahui, tetapi menulis untuk sesuatu yang tidak seluruhnya kita ketahui juga bisa menjadi asyik, karena segera mengetahui dari pembaca kita, betapa bodoh dan dangkalnya kita dan ahirnya mendorong untuk lebih tahu" (Pak Omri)

"Musik dan tulis menulis adalah aliran jiwa, semburan nafas yang dasyat dan sebuah semangat kehidupan....." (Bu Linda)

"Banyak peristiwa remeh-temeh dan tidak penting, tetapi cukup menarik sebagian kecil orang"(Kang Pepih Nugraha)

"Biar saja dunia bertransaksi dgn mata uang, asal kita mampu bertransaksi dgn hati dan nurani, bayarannya lebih daripada sehat karena dpt bonus kebahagiaan.!"(L H)

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis"(Engkong Ragile)

"Sedang belajar tentang kebodohan, agar aku tidak menjadi bodoh dan membodohi diriku sendiri hidup dalam kebodohan..."(KatedraRajawen)

"Menuliskan gagasan karena ada realitas yang selalu menggayut di benak"(Amt)

''Memandang yang tak terlihat ''(Mimin Mumet)

"Setiap orang adalah guru ku dan setiap tempat adalah sekolahku" (Andi Harianto)

"Entahlah, kadang tak kumengerti diriku sendiri" (Muna Handifo)

"Setelah gagal membangun pabrik rokok, sekarang mendirikan pabrik aksara" (Herman Hasyim)

"terinspirasi dengan kalimat :"Rancangan Allah jauh lebih indah dan sempurna ketimbang keinginan manusia"(Pak Rifani Indragiri)

"Menulis merupakan salah satu teman curhat yang terbaik karna tidak semua orang bisa dan mau mendengar segala unek-unek, cerita-cerita, pengalaman-pengalaman, ide-ide konyol dan tidak penting saya"(Dwi "cella" Indah)

"mencari keBENARan bukan pemBENARan"(Green Terror)

"Belajar menulis, melepaskan belenggu kepedihan, terhadap penindasan di negeriku sendiri. Sekedar bersuara, tak harus di dengar, sekedar menulis, tak harus dibaca"(Jumari Mandarangkung)

"keraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku adalah untuk membuka sebuah kemungkinan!!"(Jingga)

"merasa yakin bahwa dengan tulisan, hati bisa berkata lebih baik dibanding dengan ucapan-ucapan..."(Ramdhani Nur)

"As long as you are still alive, you are capable of changing and growing. You can do anything you want to do, be anything you want to be"(Michael Sendow)

"tidak memuai karena dipanaskan,tidak beku karena didinginkan dan tidak akan seperti ini kecuali karena Tuhan bertindak"(Aditya Wirananda)

"Lebih mulia menjadi penonton yang kritis, daripada menjadi pemain yang lalim. Buka semua panca Indera kita, cerahkan nalar dengan hal positif dan kepakkan sayap kebajikan diantara warna-warni dunia"(Duniadeni)

"berteman dengan anda adalah nikmat bagi saya" (Guntur Budiawan)

"Seorang perempuan yang mencintai Indonesia, menginginkan, berdoa dan berikhtiar agar Indonesia benar-benar merdeka. Menuangkan semua mimpi, harap,kecemasan,keprihatinan dan gagasan dalam tulisan.Percaya bahwa menulis adalah amunisi yang ampuh untuk menggerakkan perubahan...."(T Eva Christine Rindu Mahaganti)

"Iman, amal dan ilmu adalah trilogi sukses dunia dan akhirat...merintis karier.... Seperti makanan untuk jasmani maka menulis merupakan salah satu tanda akal kita masih hidup"(Indra Sastrawat)

"Hati seperti gelombang air laut, pasang surut kadang terbawa arus..."(Ani Ramadhanie)

"Aku belajar...dari 38 tahun kehidupanku...pada cintaku...pada impianku.....pada harapan dan citaku...yang utama aku belajar pada keyakinanku...Allah SWT...Maha Cintaku yang abadi...hidup dan kehidupanku...ada pada goresan ini....disetiap bait dan barisnya..."(Jean Rachman)

"Belajar dan Terus Belajar agar tidak di Bodohi dan Membodohi"(Bambang Supriadi)

"belajar sepanjang hayat"(Gatot Prayitno)

Bersambung......!

Salam Kompasiana :-)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun