Aku melangkahkan kakiku yang beralas sandal dengan menatap awan putih ke abu-abuan yang menutup matahari di bawah pohon alpukat yang belum siap untuk dipanen. Aku menikmati udara pegunungan yang segar dengan dikelilingi oleh kebun teh. Tak lama aku teringat oleh ucapan kakekku yang membuatku ingin mencari tahu lebih tentang semua pahlawan di Indonesia pada saat masa penjajahan Belanda. "Nak, kamu mewariskan jiwa seorang pejuang di masa lampau.". Kalimat yang diucapkan oleh kakekku terus terngiang -- ngiang di pikiranku. "Sebenarnya aku ini siapa?", kata ku.
KEMBALI KE ARTIKEL