Pertanyaan tersebut menyusul pertanyaan terdahulu: A Sia Na mau ke mana?
Pertanyaan ini mungkin muncul lantaran salah-paham, mengira bahwa A Sia Na merupakan tempat "pelarian", "lari dari Kompasiana". Padahal, sejak awal sudah kami nyatakan, kami hendak terjun ke industri bacaan. Bentuknya untuk saat ini adalah menyusun naskah buku untuk diterbitkan.
Masalah terjun ke industri bacaan inilah yang menjadi latar belakang utama mengapa mbak Ridha dan mbak Neny mengundurkan diri. Alasan sebenarnya, tentunya mereka berdualah yang lebih mengerti. Yang kami tahu hanyalah alasan yang mereka kemukakan kepada kami.
Yang jelas, A Sia Na merupakan klub yang keanggotaannya sukarela. Orang yang hari ini menjadi personilnya, bisa saja besok mengundurkan diri. Begitu pula sebaliknya. Orang yang hari ini belum menjadi personil, bisa saja besok menjadi bagian dari klub A Sia Na.
Dari Neny Silvana, pesan terakhir kepada Ma Sang Ji (pengarah umum A Sia Na) yang disampaikan sehari sebelum menyatakan mundur adalah sebagai berikut.
Mbak, sebelumnya saya mengucapkan selamat dan salut untuk keberhasilan A Sia Na. Pergerakannya sangat cepat. Sungguh saya tak dapat mengejarnya dan takut malah menghambat. Mbak Ma begitu enerjik dan fokus. Terlalu sempurna.
Sementara saya,masih disibukkan dengan rutinitas saya sehari-hari sbg ibu rumahtangga dan dlm pemulihan kesehatan saya. Waktu saya hanya habis untuk konsen ke anak2, suami, dan ditempat fitness.
Saya jadi jarang menulis, jarang nengokin Kompasiana, dan semakin membatasi diri di dunia maya. Hanya sesekali saya menyempatkan menengok facebook, itupun hanya mengshare catatan lomba-lomba antologi. Dan naskah yang saya kirimpun, hanya tulisan-tulisan saya yang lama.
Sakitnya saya hampir sebulan ini, membuat saya banyak mengkoreksi diri, bahwa sehat itu mahal. Saya tak mau lagi begadang dan berlama-lama di depan laptop. Saya memang mendaptkan sktr 15 buku antologi dlm 2 bulan, tapi tak ada artinya jika saya terbelenggu deadline, dan byk waktu keluarga saya jd tersita. Suami dan anak-anakpun mulai protes.
Mbak, saya tak mempunyai banyak waktu di dunia maya. Bukan tak terfasilitasi, namun inilah kesepakatan saya bersama suami. Paling lama, saya hanya menyediakan waktu 1-2 jam saja. Saya nggak yakin bisa memenuhi harapan mbak Ma dan takut membuat mbak Ma kecewa...
Salam Hangat
Neny.