Menghadapi serbuan kritik di depan publik, kita tak usah panik. Tenang sajalah. Tak perlu kita terlibat dalam perang terbuka dengan mereka. Dari Pak
Ajinatha, seorang kompasianer senior yang sering menulis artikel tentang blogging, kita telah mendapat sebuah cara cerdas: "
Koreksi Via Inbox Lebih Baik". Untuk mengoreksi kesalahpahaman, kami (terutama
Neny Silvana) suka melakukan pendekatan secara pribadi lewat inbox Kompasiana. Cara cerdas ini sangat efektif. Berkat tips ini, ada banyak pembaca maskulin yang tadinya menyerang kami, sekarang balik mendukung. Tentu, tidak semua kesalahpahaman pembaca itu dapat diatasi melalui inbox. Ada kalanya sang maskulin enggan mengakui dirinya salah paham. (Gengsi 'kali, ya!) Bukannya minta maaf, dia malah membuka front pertempuran baru dengan cara menyebar gosip di mana-mana, baik dalam bentuk artikel maupun komentar. Dalam suasana panas yang membara begitu, tak usah kita menghunus pedang. Damai sajalah. Dari Om Valentino, seorang
pria idaman wanita di kompasiana, kita telah dibekali dengan sebuah jurus cantik: "buat saja tulisan “KATAKAN SAJA BILA KAU NAKSIR PADAKU”." Cara cantik ini ternyata ces pleng. (Apalagi
Karena Aku Si Penggoda) Seorang personil kami, yakni Ma Sang Ji, telah menggunakannya kemarin dalam meredam gejolak maskulinitas seorang pembaca berinisial SP. (Jangan salah paham, ya! Yang kami maksud ini bukan Sutan Pangeran.)
Adegan Mesra MSJ-SP
KEMBALI KE ARTIKEL