Belum sempat merasakan nikmatnya tinggal di hunian permanen dengan segala kenyamanan, kesejukkan dan ketenangan berada di dalamnya sebagaimana kita rasakan selama ini. Dua orang warga Lombok bernama Didik (21) dan Maturidi (25) malah berangkat meninggalkan Huntara untuk merasakan getirnya hidup di bawah tenda pengungsian di Palu.
KEMBALI KE ARTIKEL