Entah pada latihan Talia yang ke berapa?!
Hanya ada Talia, Tomy dan 2 kawan Talia yang berlatih pada hari rabu itu dengan didampingi oleh pelatih dari luar sekolah. Hanya ada segelintir orang di ruang musik, namun Talia tetap merasa grogi.. seperti biasa tangan dan kakinya bagaikan air yang membeku.
Ketika Tomy mulai memainkan melodi, Talia pun mencoba bernyanyi dan menikmati nyanyiannya. Tak sengaja Talia menangkap pandangan Tomy saat Tomy memandangnya, Tomy pun bergegas kembali memfokuskan pandangannya pada alat musik yang sedang ia mainkan. Hal itu semakin membuat Talia grogi, namun Talia tetap berusaha untuk tenang agar ia tidak melakukan kesalahan. Yaa syukurlah.. Talia berhasil menenangkan dirinya saat bernyanyi.
Tiap kali selesai bernyanyi, pelatih selalu memberi kritik dan saran untuk Talia dan kawan-kawannya. Talia diberi saran oleh pelatih agar meninggikan lagi nadanya dan ia menerima dengan senang hati saran tersebut. Setelah itu, pelatih izin keluar ruangan dan mengajak Tomy untuk sholat dhuhur. Talia pun mulai beraksi, merasa bebas berlatih dengan nada tingginya. Tak sampai 5 menit suaranya terhenti, karena ia melihat dari jendela ada sesosok kepala terlihat seperti kepala seorang laki-laki yang misterius dan kelihatannya mengendap-ngendap masuk menuju ruang musik yang ia tempati tersebut. Fyuhh.. ternyata lelaki misterius itu adalah Tomy. Ia sendirian kembali ke ruangan tersebut dengan malu-malu mengambil pecinya yang tertinggal di meja ruang musik. Menurut Talia, Tomy terlihat agak konyol saat itu. Namun hal konyol itu dapat menyulap perasaan grogi Talia menjadi jauh lebih tenang. Aneh..