Karena ragu dengan kesimpulannya, mungkin terjadi salah hitung, saintis melakukan perhitungan berulang kali dengan menggunakan teleskop AVL di New Mexico USA. Hasilnya sama saja, tidak ada Dark Matter pada Galaksi itu. Padahal observasi dan perhitungan telah dilakukan selama 40 jam.
Walaupun masih bersifat hipotesis, eksistensi Dark Matter sudah disepakati saintis dunia sehingga dimasukkan ke dalam Model Standar Kosmologi Lambda-CDM. Dengan itu diasumsikan Dark Matter ada di seluruh galaksi tanpa kecuali. Dark Matter pertama kali disadari eksistensinya oleh Fritz Zwicky pada tahun 1933 ketika mengamati galaksi-galaksi pada Coma Cluster. Kemudian diperkuat pada tahun 1980 oleh Vera Rubin.
Dark Matter sebenarnya bukan satu-satunya penjelasan bagi fenomena adanya gaya tambahan di luar gaya gravitasi. Salah satu model alternatif yang populer adalah MOND. MOND menggunakan gravitasi Newton yang dimodifikasi.
Sumber :
https://arxiv.org/abs/2112.00017
https://www.nature.com/articles/nature25767