Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ilusi Kesuksesan

9 Februari 2022   20:01 Diperbarui: 30 Januari 2023   02:23 236 3
Nur Ala Nur, Multiple Light

Cahaya di atas cahaya, cahaya berlapis-lapis.
Kesuksesan di atas kesuksesan, kesuksesan berlapis-lapis.

Sungguh sukses itu bertingkat-tingkat.
Setiap tingkat sukses menghadirkan dimensi yang berbeda dalam hal intelektualitas (kecerdasan, ketrampilan, keahlian), choices  (pilihan, alternatif solusi, godaan), dan suffering  (masalah, kesulitan, tantangan, hambatan, penderitaan) yang berbeda.

Beda seorang perawat dengan seorang dokter, atau beda antara CEO dengan karyawan biasa, atau beda antara Pemilik Usaha dengan buruh adalah dalam hal kriteria intelektualitas yang harus dimiliki, godaan dan ragam pilihan yang datang, dan masalah yang dihadapi. Tidak ada pihak yang bebas dari suffering atau masalah. Semakin besar sukses berarti masalah yang dihadapi juga lebih kompleks, dan semakin tinggi tingkat intelektualitas yang dibutuhkan. Intelektualitas itu dibutuhkan untuk mengatasi suffering. Untuk mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi seseorang harus menginvestasikan diri untuk menerima suffering yang lebih tinggi. No pain, no gain.

Sukses tidak pernah menjanjikan surga. Sukses bukan surga. Di setiap levelnya sukses menghadirkan tantangan intelektualitas, godaan, dan masalah yang berbeda. Ketika ketiga tantangan itu datang, maka tidak ada seorang pun yang merasa kondisinya lebih baik dari orang lain.

Walaupun begitu, tingkat sukses yang lebih tinggi memberikan kebebasan dan pilihan yang lebih luas. Orang yang berada dalam tingkat sukses yang lebih tinggi punya kuasa yang lebih besar atas pilihan yang ada dan atas kehendak serta keinginannya.

Untuk itu kita hendaknya tidak iri. Tidak sombong. Tidak pamer. Tidak rendah diri. Tidak ngotot dan ngoyo. Tidak gampang menyerah. Terus bergerak mencapai optimasi kehidupan tertinggi. Menjadi diri kita yang terbaik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun