Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Pedagang Kaki Lima Juga Hidup di London

17 Juli 2011   23:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36 1867 0
Kadang-kadang dalam acara besar muncul pedagang dadakan yang menjajakan barangnya ke tengah warga yang berkerumun.Misalnya saya lihat ketika Pangeran William dan Kate Middleton menikah banyak sekali penjual bendera bergambarkan mereka. Mereka dengan bebas menjajakannya di berbagai tempat mulai dekat gereja Westminster Abbey sampai dengan Istana Buckingham. Para pedagang asongan ini seperti ikut merayakan pernikahan kerajaan. Saya kira mereka sebenarnya tidak memiliki izin namun suasana mungkin membantu mereka sehingga yang penting bisnis asongannya sukses. Saya lihat tidak satu orang pun terlihat ditangkap aparat polisi selama mereka tidak mengganggu. Tentu saja pedagang kaki lima ini juga teman kebanyaka orang yang memang memiliki keterbatasan daya beli. Dan London tampaknya menyadari situasi seperti itu sehingga para pedagang ini tetap diberi izin dan tetap diberi ruang hidup di ibu kota negeri yang disebut negara maju ini. Pedagang kaki lima masih diberi ruang hidup di sebuah negeri yang sering disebut menganut kapitalisme. Namun tampaknya mereka sepanjang mengikuti peraturan dagang tetap bisa hidup dan aktif menjajakannya di kios-kios dan meja yang membuat mereka disebut pedagang kaki lima. Saya kira kalau kita mau belajar tentunya para pedagang kaki lima ini asalkan tertib masih bisa hidup dimanapun termasuk di kota-kota di Indonesia. Mereka adalah entrepreneur yang bahkan di Indonesia menopang kehidupan banyak orang. Mereka disebut sebagai pengusaha di sektor informal yang justru hidup alamiah dan bertahan ditempat berbagai krisis ekonomi. Pedagang kaki lima adalah sebuah fenomena kota besar yang menyalurkan insting dagang warga di dalamnya sehingga menghidupkan kota itu. ***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun