Dikisahkan dalam al-Quran tentang nabi Zakariya yang tiada henti-hentinya memohon pertolongan Allah SWT. Beliau tidak pernah mengeluh, berputus asa dalam memohon pertolongan kepada Allah SWT. Meski kedudukannya sebagai kekasih Allah, beliau masih diberi ujian yang begitu berat. Tak lain dan tak bukan ujian itu diturunkan untuk mengasah keimanan. Karena sadar akan hal itu, beliau tidak pernah putus asa dalam memohon kepada Allah, meski tidak segera diijabah.
Satu pelajaran yang dapat kita petik darinya, bahwa jangan pernah putus asa apalagi merasa lelah dalam memohon kepada Allah SWT.
Merupakan salah satu bentuk adab dalam berdoa yakni senantiasa husnuzan kepada Allah SWT. Tidak boleh ber su'uzan. Karena Allah bersama prasangka hamba-Nya. Kita tidak boleh mengenal lelah dalam berdoa kepada Allah SWT. Kita tidak usah merasa malu kepada Allah. Mari kita tumpahkan segala kegundahan, kesulitan yang kita hadapi kepada Allah SWT semata. Yakinlah bahwa Allah yang memberi jalan keluar untuk menghadapi segala sesuatu yang kita tidak mampu.
Buang jauh-jauh kebiasaan ingin cepat diijabah ketika kita berdoa. Ketika segala kegundahan yg kita alami, kita memohon kepada Allah untuk disirnakan kegundahan itu, namun tidak segera diangkat oleh Allah SWT permohonan kita, kita tidak boleh berhenti berdoa. Karena kita tidak diperkenankan mendikte Allah SWT.
Contoh doa nabi Zakariya:
1.
Ketika nabi Zakariya menghadapi Bani Israil. Beliau menemui kesulitan dalam mendakwahkan ayat-ayat Allah. Mendapat pertentangan ketika menyeru untuk meninggalkan segala kebatilan dan kesesatan. Nabi Zakariya dicemooh, dicaci maki, bahkan dikucilkan. Maka satu-satunya ikhtiar yang beliau lakukan adalah menggantungkan segalanya hanya kepada Allah SWT, Dzat yang kuasa membolak balikkan hati manusia.
Dalam Kondisi yang demikian sulit ini, nabi Zakariya tetap memohon kepada Allah SWT dengan doa-doa yang sangat lembut.
Satu hikmah dari kisah ini adalah ketika kita mengungkapkan keluh kesah yang kita hadapi kepada Allah SWT, hendaknya kita sampaikan dengan doa-doa yang lembut.
2.
Dalam memohon kepada Allah SWT, kita diperbolehkan mengungkapkan segala kekurangan yang kita miliki, kita sampaikan kepada Allah SWT. Kita rendahkan diri kita di hadapan Allah SWT. Namun tetap tidak berputus asa dalam berdoa.
Ketika kita mohon kepada Allah SWT, jangan pernah kecewa manakala doa kita belum diijabah oleh Allah SWT. Meski terkadang ada doa yang bisa langsung diijabah.
Teruslah berdoa tanpa mengenal lelah, tidak pernah kecewa. Yang pada umumnya ketika manusia memohon kepada manusia lainnya banyak kecewanya, tapi jangan pernah kecewa kepada Allah SWT.
Dalam kekecewaan nabi Zakariya memohon kepada Allah SWT, beliau menyampaikan kekhawatiran tidak adanya keturunan darinya yang meneruskan risalah dakwahnya. Meski tahu istrinya adalah seorang yang mandul, tapi beliau tetap memohon kepada Allah SWT . Dengan kegigihannya, tidak mengenal putus asa, nabi Zakariya tetap memohon diberi keturunan. Sampai di usia 80 tahun pun beliau tetap memohon kepada Allah SWT untuk diberi keturunan.
Dengan kegigihan, kesabaran nabi Zakariya, meski sampai lanjut usia yang secara logika manusia tidak mungkin terjadi, tetapi keajaiban itu terbukti ada. Allah SWT berfirman dengan memberi kabar gembira, "saat ini aku berikan kabar gembira, aku ijabahi permohonan mu dengan lahirnya seorang anak yang nanti akan bernama Yahya."
Allah memberikan Rahmat kepada nabi Zakariya, seorang anak bernama Yahya yang juga merupakan anak turun dari nabi Ya'kub as.
Satu hikmah lagi dalam berdoa. Teruslah Istiqomah dalam berdoa. Jangan pernah putus asa. Jangan pernah kecewa. Yakinlah doa doa kita di dengar oleh Allah SWT. Sebagaimana yang nabi Zakariya lakukan. Yang mengakui segala kelemahan dirinya. Dan tetap tidak kecewa putus asa. Meski jasad telah lemah, tapi beliau terus memohon kepada Allah SWT.