Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Wapres JK dan Sofyan Djalil Diduga Beking RJ Lino. Selain itu, Siapa Lagi?

11 September 2015   21:20 Diperbarui: 12 September 2015   07:36 4671 5
Cara Dirut Pelindo II RJ Lino menghargai para 'koleganya' luar biasa. Setelah tidak jadi menteri, Sofyan Djalil dijadikan komisaris di anak usaha Pelindo II, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI). Setelah terpilih menjadi menteri lagi di Kabinet Jokowi JK, posisi Sofyan Djalil di PPI kemudian diganti Moch Imron Zubaidy yang sebelumnya komisaris di Rukindo, anak usaha Pelindo II.

Sebelum masuk lingkungan Pelindo II, Moch Imron Zubaidy pernah berkarir di PT Bukaka Teknik Utama. Di perusahaan milik keluarga Wapres Jusuf Kalla ini, Moch Imron Zubaidy pernah menjabat sebagai Direktur Operasional. Belakangan publik mengetahui jika sekarang ini mayoritas saham PT Bukaka Teknik Utama adalah PT Armadeus Aqcuisitions (46,6%), perusahaan yang sahamnya dimiliki putra-putri RJ Lino. Mohd Ezra Effendi yang merupakan menantu RJ Lino adalah Managing Director Armadeus Aqcuisitions.

Selain menempatkan bekas petinggi Bukaka Teknik Utama di posisi komisaris, RJ Lino juga menempatkan sejumlah nama lainnya di posisi komisaris pada anak usaha Pelindo II yang lain.

Dua orang narasumber yang tampil di acara Indonesia Lawyer Club (ILC), TV One, Rabu (9/9) yakni Sabri Saiman dan Toto Dirgantoro dan terang-terangan membela RJ Lino dalam pengadaan 10 unit mobile crane adalah Komisaris Utama, masing-masing di PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI). PT PTP dan PT MTI, keduanya anak usaha Pelindo II.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun