Akan tetapi yang lebih menarik lagi, Rowan telah berhasil meyakinkan penonton bahwa dengan segala kesungguhan beserta kelebihan dan kekurangan jam biologisnya, Rowan telah berhasil berada di garis terdepan, meskipun pada akhirnya rekan-rekan seperjalanannya lebih awal membuka sebuah kotak yang berisi sekarung uang dolaran, hanya karena jam biologis Rowan harus tunduk beristirahat pada sekitar meteran jarak menuju kotak akhir yang diperbutkan oleh para penjelajah dengan berbagai pelangi karakteristiknya. Mereka adalah para petualang sejati yang tidak hanya mengandalkan kemampuan intelegensinya, namun mereka juga harus berhadapan dengan sebuah komunitas yang tidak hanya sebentar menjeda perjalanan besarnya, akan tetapi mereka berusaha mengorek santun kelebihan, kekurangan dan kebiasaan pribadi mereka masing-masing dengan cara yang kreatif, spontan, dan mesti berurusan dengan sedikit stabilitas emosional para penjelajah. Mereka menguji problematika kekompakan sebuah keluarga, imajinasi dan dinamika naturalis anak-anak muda, atau supporter-supporter yang diam-diam men-support mereka pada tempat vip yang hanya diketahui para petinggi saja, sama halnya dengan apa yang ditulis oleh Kuntowijoyo. Hanya saja, bedanya, Kuntowijoyo lebih cerdik dalam mengangkat beberapa identitas karakteristik beragam etnis penduduk lokal, yang berusaha mengembangkan pekerjaan lokalnya di negeri Paman Sam.