Ada yang aneh diatas puncak itu, di gunung karang tepatnya, berkelompok dan berdempet-dempet rumah warga
numplek blek seperti di kota, saling berjejer padat tak beraturan, bahkan sangat sulit menemukan
gang lebar, semuanya terasa sempit dan pengap, rumah-rumah warga itu berderet-deret sepanjang tiga kilometer sampai area mesjid kuno, saya sendiri sebagai warga asli dari Pandeglang kerap bertanya-tanya kenapa kampung yang disebut Pasirangin itu sangat ramai dan padat penduduk?, bukankah mobil saja tidak bisa masuk, hanya dilalui oleh motor-motor warga yang berlalulalang silih berganti siang -malam, apa tidak
bising dengan suara knalpot sampai tengah malam?, Bahkan untuk menikahpun, warga kampung Pasirangin tak pernah jauh melamar, mereka kerapkali menikah dengan tetangga sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL