Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bubur Kacang dan Mobil Sandal Jepit

9 April 2023   04:40 Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:36 663 0
Berpuasa pada kurun waktu tahun 80-90 an sangat berkesan. Masa kanak-kanak menuju remaja, kisaran kelas 5 ata 6 SD sangat tak terlupakan. Mainan pada zaman itu berbeda dengan mainana anak sekarang. Karena keterbatasan bahan dan teknologi menengah kala itu. Mainan pun dibuat sederhana dan dengan teknologi sederhana, lebih mengedepankan keterampilan. Untuk membuat mainan mobil-mobilan misalnya, saat itu terbuat dari bahan bambu, sendal jepit dan karet gelang sebagai pengikat. Dari bahan-bahan tersebut, kami merangkainya menjadi sebuah 'momobilan' atau mobil-mobilan bambu.  Di kampung kami menyebutnya 'momobilan. Karena kultur di tanah sunda memang berbahasa sunda. Cara pembuatannya, pertama mencari bahan  dasar utama yakni,   sandal jepit yang sudah tidak terpakai untuk bahan dasar ban mobil-mobilan tersebut. Selanjutnya dibuatkan lingkaran dengan ukuran  yang sama besar, kemudian dipotong sesuai ukuran yang diinginkan, biasanya dibuat 4 atau 6 buah. Jika ban depan masing-masing satu, dan ban belakang dua, maka semuanya  membutuhkan  6 buah ban. Kedua merakit badan 'momobilan dengan bahan dasar bambu yang sudah dipotong-potong sesuai ukuran badan dan 'sasis' yang di inginkan. Membuat as roda dan menancapkan roda depan dan belakang. Kemudian  dibuat potongan bambu memanjang ke atas untuk pegangan. Semacam kendali atau setir yang dipegang memanjang keatas. Hal itu berguna untuk mengendalikan momobilan saat hendak belok kiri dan kanan dengan kendali satu tangan.  Untuk lebih berbobot dan terkesan 'ampeg, atau berbobot, kami dengan teman-teman biasanya meletakkan kaleng bekas susu kemasan  atau kaleng yang lebih besar di atasnya. Maka selesailah  proses pembuatan mobil-mobilan hasil kreatifitas sendiri. Siap untuk dipacu bersama teman-teman sepermainan. Ketika siang atau sore hari, biasanya kami bekonvoi ria dengan teman sekampung mengelilingi lingkungan sekitar kampung untuk ngabuburit. Istilah Ngabuburit sekarang sudah menjadi bahasa yang populer dan membumi di Indonesia.  Ngabuburit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti ngelantung, ngadagoan burit, atau bermain sambil menunggu waktu sore. Asal kata ngabuburit dalam bahasa sunda dari kata dasar  burit.  Seperti dikutip dari Republika online, yaitu waktu sore, senja, menjelang azan maghrib atau menjelang matahari terbenam. Kata ngabuburit sudah menjadi kata serapan kedalam bahasa indonesia, seperti yang ditututurkan Dr.Wahya. Kata 'ngabuburit' menjadi khazanah kekayaan bahasa yang asalnya dari bahasa sunda. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun